Majisuka Gakuen 1 #2 Kabuki Sisters

04.44 Unknown 0 Comments

Pasca pertarungan sengit antara Maeda-san dengan Team Hormone…

“Apakah kamu melihat matanya? Itu sangat gila. Aku sangat takut.” kata Akicha sambil sedikit merintih kesakitan. “Ketika aku melihat matanya, aku berpikir bahwa aku akan dibunuh.” Lanjut Bungee. “Dan dia terlihat sangat lemah.” Seru anggota yang lain. “Itu dia!” seru yang lainnya lagi. Mereka semua langsung terpaku dan pandangannya hanya kepada Maeda-san yang sedang memasuki ruangan kelas.

“Atsuneee Atsuneee” terdengar suara Daruma memanggil Maeda-san dengan sebutan Atsune lalu dia langsung duduk di bangku kosong di samping Maeda-san dan berkata,”Aku akan selalu berada di sini. Jika kamu butuh sesuatu aku harus mengetahuinya.” Namun mendengar itu semua Maeda-san tetap terpaku membaca buku keperawatannya, dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Daruma. Tiba-tiba, Maeda-san berkata kepada Daruma,”Bisakah kamu berhenti memanggilku Atsune?” Lalu Daruma menjawab,”Apakah kamu tidak suka? Aku akan menjadi bawahanmu mulai hari ini!” “Tidak” kata Maeda-san terlihat tidak suka dan tidak tertarik. “Mengapa? Aku mengagumimu. Menurutku, kamu satu-satunya orang yang kuanggap lebih hebat daripadaku.” Jelasnya lagi. “Aku tidak mengerti maksudmu.” Maeda-san kembali memasang muka ketidaktertarikan. Daruma terus memaksa sampai-sampai dia berlutut di depan Maeda-san, tetapi Maeda-san tetap tidak peduli dan tidak tertarik sehingga dia melanjutkan membaca buku keperawatannya.

Lonceng berbunyi, sudah waktunya pulang sekolah. Para yankee pun berbondong-bondong keluar dari kelas sampai-sampai mereka harus mendorong guru mereka agar menghindar dari pintu. Seperti biasanya, para yankee
langsung melayangkan aksinya untuk menghabisi satu-sama lain, tidak terkecuali Kabuki Sisters. Kabuki sisters yang terdiri dari Kokabuki dan Taikabuki terlihat sedang menghabisi seorang siswi Yabakune (sekolah yankee yang merupakan rival dari Majijo) di sebuah jalan. Dengan tidak sengaja, ketika mereka sedang mengejar siswi Yabakune yang mencoba kabur, mereka bertemu dengan Maeda-san yang baru tadi pagi mereka jumpai di lorong.
Mereka sangat ingin menghabisi Maeda-san. “Siapa ini? Aku sangat  ingin tahu, apakah ini Maeda-san yang sering dibicarakan?” Tanya Taikabuki. “Konnichiwa/Selamat siang” Jawab Maeda-san dengan sangat sopan sekali. “Aku dengar kamu sangat kuat.” Lanjut Taikabuki berniat untuk memulai pertarungan. Tetapi dengan masa bodohnya, Maeda-san menginggalkan Taikabuki dan rasa penasarannya. Dengan cepat, Kokabuki menarik tangannya dan melempar tasnya sehingga isi dari tasnya keluar tak terkecuali buku keperawatannya. Karena itu, Taikabuki langsung mengambil buku keperawatannya lalu menyobek salah satu kertasnya dan membuangnya, dia terlihat sangat kesal terhadap sikap Maeda-san yang tidak peduli. Walaupun, Maeda-san sudah diperlakukan demikian, dia tetap tidak peduli dan melanjutkan perjalanannya namun Daruma tetap tinggal dan dihajar habis oleh Kabuki Sisters.

Daruma pasca dihajar oleh Kabuki Sisters masih penasaran, siapa sebenarnya mereka berdua. Team Hormone mencoba menjelaskan urutan kasta dalam Majijo High School.
“Di puncak ada Rappapa, mereka susah untuk ditemui. Mereka grup terkuat dalam sejarah Majijo High School. Kepalanya Yuko-san dan wakilnya Sado. Dibawah mereka ada 4 Heavenly Queens. Dibawah mereka ada beberapa grup seperti kami, Team Hormone, Kinmayukai, dan masiih banyak lagi. Di antara gang-gang yand ada, Rappapa memegang wewenang yang pokok. Dan mereka terlihat seperti orang yang kejam.” Jelas para anggota Team Hormone. Setelah menjelaskan seluk beluk tentang Rappapa, kemudian mereka menjelaskan tentang Kabuki Sisters, “Mereka bertarung dengan rival sekolah kita, Yabakune. Siswi-siswi yang sombong….”

Selagi mereka sedang melakukan suatu pembicaraan di kelas, ternyata Team Rappapa juga sedang melakukan suatu perundingan di markas besarnya. “Menurutmu siswi pindahan itu menyembunyikan kemampuannya?” Tanya Anime. “Jika rumornya benar, kita akan menghabisinya.” Tambah yang lain. “Apakah kalian bodoh?” balas Shibuya. “Biarkan ‘ikan kecil’ bermain di antara dirinya” tambah Black. Keheningan pun muncul di antara pembicaraan mereka siang itu.

Seperti biasanya, Maeda-san selalu ke rumah sakit yang sama dengan tempat dimana Yuko-san dirawat setelah ia selesai bersekolah, dia sakit? Tentu tidak, dia bekerja di sana. Dia selalu mulai bekerja sehabis sekolah dan selesai bekerja jika hari sudah mulai malam. Dengan tidak dia sadari, aktivitasnya itu diamati oleh Daruma yang kaget jika Maeda-san bekerja sebagai suster makanya dia selalu membawa buku tentang keperawatan. Oleh karena itu, Daruma merasa tersentuh dan mencoba mencari potongan kertas yang dibuang Taikabuki waktu itu, karena dia tahu bagian-bagian dalam buku itu sangat penting bagi Maeda-san.  Dia mencoba menempelkannya kembali supaya halaman tersebut masih bisa dibaca dan dipelajari. 

Keesokan harinya, ketika Maeda-san pulang dari rumah sakit tempat dia bekerja, dia melihat Daruma tergeletak tak berdaya penuh dengan luka di tengah jalan dia pulang, dia juga melihat 2 siswi Majijo lainnya, tidak lain tidak bukan, 2 siswi lainnya itu adalah Kabuki Sisters. Maaeda-san hanya terdiam melihat olokan yang keluar dari tawa mereka. Maeda semakin geram dengan tawa mereka yang berniat untuk mengolok, apalagi setelah Taikabuki bertanya,”Majisuka? / Apakah kamu serius?” Seperti pertarungan sebelumnya, Maeda-san sangat geram terhadap seseorang yang mempertanyakan keseriusannya. Dia selalu ingat dengan gelang masa lalunya dan membuatnya bereaksi untuk menghajar orang tersebut. Setelah pertanyaan itu terlontar, dia langsung menjawab “Maji da yo/ Aku serius.” “Kamu harus hidup serius.” Lanjutnya dan membuka kacamatanya pertanda pertarungan disetujuinya dan dia akan memulainya. Pertarungan sengit pun tak terhindarkan, karena  Taikabuki mulai kewalahan menghadapi Maeda-san, ia menggunakan
teknik spesialnya, ia memasang pose Kabuki untuk melakukan tekniknya, keistimewaannya adalah ia tidak menggunakan kepalan tangan saat bertarung, tetapi dia menggunakan kekuatan bagian bawah telapak tangannya dengan ini dia bisa mengontrol kepalan tangan lawan yang menyerangnya, tanpa meyakiti tangannya, dia
dapat menambah risiko bahaya bagi lawannya. Awalnya, Maeda-san sempat merasakan betapa kerasnya teknik yang digunakan sehingga dia sempat tersentak namun itu bukan masalah besar baginya, pertarungan terus berlanjut. Akhirnya, Maeda-san mampu mengalahkan Taikabuki bersama semua tekniknya karena memang Maeda-san lebih kuat daripada Taikabuki. 


Di perjalanan pulang setelah dia menyelesaikan pertarungan, Daruma terus mengoceh sehingga Maeda-san mencoba tidak peduli dan melanjutkan perjalanan. Namun, ketika dia sampai di rumah ia kembali membuka buku keperawatannya dan tepat di halaman di mana Daruma menemukan sobekan yang hilang, dan Maeda-san teringat kepada Daruma, hanya senyuman kecil yang dia berikan. Dia teringat apa arti dari teman dan dia membuka kenangan terakhir fotonya dengan sahabat lamanya dahulu.

***

You Might Also Like

0 komentar: