Majisuka Gakuen 1 #1 There’s Nothing but ‘Serious’ in The World

23.36 Unknown 0 Comments


Kehidupan sekolah Yankee memang keras. Setiap harinya pasti ada pertengkaran, fighting, dan yang tak cukup kuat dialah yang harus menjadi korban dan bahan bullyan para siswi. Kehidupan sekolah Yankee juga tak terlepas dari perebutan tahta tertinggi yaitu Rappapa, siapa yang bersekolah di Majijo High School ini yang tidak berambisi untuk menjadi the top of Rappapa? Tidak ada. Semua team-team under dan para siswi lainnya saling bertarung untuk menunjukkan siapa diantara mereka yang terkuat dan dapat menempati puncak tertinggi dari Rappapa.

Rappapa sendiri adalah team yang menjadi pemimpin atau team terkuat di Majijo High School. Bossnya sendiri adalah Yuko-san yang sekarang sedang menderita suatu penyakit dan tinggal menunggu waktu untuk graduate, lalu Vice Bossnya adalah Sado, dibawahnya terdapat 4 Heavenly Queens yaitu 4 kekuatan terbaik yang dimiliki Rappapa, 4 Heavenly Queens sendiri terdiri atas Torigoya, Black, Gekikara, dan Shibuya, lalu di bawahnya lagi ada beberapa siswi kelas satu yang masih merupakan anggota Rappapa, terdiri dari Jambo, Rice, Shouwa, dan Anime. Merekalah yang memegang tanggung jawab besar untuk melindungi Majijo High School.




Pagi hari ini, pelajaran di kelas 2-C adalah matematika, seperti biasa Pak Kuuki mengajar tanpa diperhatikan oleh murid-muridnya. Murid-murid di kelas itupun ada yang sibuk bermain permainan papan, menelpon, berbincang-bincang dengan keras, sampai memanggang hormone yang biasa dilakukan oleh Team Hormone yang beranggotakan Wota (leader), Unagi, Akicha, Bungee, dan Mukuchi. “Rino Sashihara (Wota), do you know how to solve this problem?” Tanya Pak Kuuki. Dengan mengambil sebuah hormone matang dengan sumpit, Wota pun maju ke depan kelas dengan gaya ingin menyuapi Pak Kuuki. Dengan ekspresi yakin jika dia akan disuapi hormone, dia menutup mata. Cessssshhhh… hormone matang itu mendarat di jidat Pak Kuuki lantas Pak Kuuki merasa kesakitan benar. Sekelas pun sontak menertawai Pak Kuuki yang kesakitan. Di tengah lautan tawa itu, tiba-tiba salah seorang anggota Team Hormone melihat keluar jendela ada seorang murid pindahan yang baru saja datang. Murid itu dengan menantang memukul sebuah bola lalu menaklukan salah seorang anggota gang di depan sekolah. Murid itu bernama Onizuka Daruma. Ternyata tidak hanya satu murid saja yang ditransfer ke sekolah itu, namun ada seorang murid lagi yang nampaknya tenang dan lemah. Mereka berdua lantas memperkenalkan diri di depan kelas, sebuah jari tengah adalah salam menantang yang diberikan oleh Onizuka Daruma, tetapi berbeda dengan murid yang satu lagi, dia memberikan anggukan salam hormat kepada teman-temannya, murid itu
bernama Atsuko Maeda..


Di hari pertama ini, dengan percaya diri dan dengan tidak memperhitungkan kekuatan yang dia punya, Onizuka Daruma langsung menaiki tangga ke tempat ‘bersarangnya’ Team Rappapa untuk melawan mereka. Dengan mudah dan cepatnya, Team Rappapa menghajarnya dan menggulingkannya ke tangga, pada saat itu Daruma merasa seperti sudah tidak hidup lagi karena begitu kuatnya Team Rappapa. Beberapa siswi pun mendekatinya dan mengatakan bahwa tidak banyak orang yang setelah menaiki tangga Rappapa ini akan selamat.



Berbeda dengan Maeda-san, di hari pertama ini dia merasa ingin ke perpustakaan namun perpustakaan yang biasanya berisi banyak buku untuk dipelajari malah digunakan tempat bertarung oleh para siswi, dia pun mengurungkan niatnya untuk membaca di perpustakaan. Tiba-tiba, dia dihadang oleh Team Hormone yang mengira bahwa dirinya benar-benar lemah dan menjadikannya bahan bullyan. “Keperawatan? Apa-apaan ini?” kata Akicha meledek sambil membuang buku keperawatan milik Maeda-san. Maeda-san tetap dengan sifat pendiamnya, dia tidak marah ataupun berbicara sama sekali. “Ambil dompetnya!” seru beberapa anggota Team Hormone. “Ini sangat banyak, kita bisa beli bahan makanan untuk kita semua.” Kata Akicha kepada anggota Team Hormone lainnya. “Thanks.” Ejek Unagi. Karena Maeda-san tetap diam, Akicha mengira bahwa Maeda-san menantangnya, “Apa? Kamu punya masalah?” bentak Akicha. “Aku kira kita telah menemukan pesuruh baru kita.” Lanjut Bungee meledek. Maeda-san tetap diam dan pergi meninggalkan Team Hormone.



Di tengah perjalanannya, tiba-tiba Daruma mencengkeram kaki Maeda-san dan menyuruhnya membantu berjalan menuju kelas. Daruma banyak berbicara di tengah perjalanan tetapi Maeda-san tidak menghiraukannya. Hingga Daruma bertanya,”Mengapa kamu pindah ke sekolah ini?” Lalu Maeda-san diam dan teringat akan masa lalunya yang bisa dibilang buruk, dia ingat sebuah gelang yang bertuliskan “A” yang diberikan sahabatnya dan dengan muka kesal ia meninggalkan Daruma. Entah mengapa, masa lalu itu membuatnya kesal. Daruma yang ditinggalkan Maeda-san sendirian itupun bertemu dengan dokter sekolah yang bernama Kiken. Kiken terpesona dengan Maeda-san. 

Hari yang melelahkan telah berakhir, Maeda-san kembali pulang dan bertemu sang ayah. “Bagaimana sekolahmu?” Tanya ayah sambil menyiduk sedikit sup untuk makan malam. “Tidak ada yang special.” Jawab Maeda-san. “Kamu sudah punya teman?” tanyanya kembali, Maeda-sam hanya terdiam dan melanjutkan santapan malamnya. Ini menandakan bahwa Maeda-san sama sekali tidak tertarik untuk membangun sebuah pertemanan. 


Keesokan harinya, ada sebuah keributan di sudut sekolah. Team Hormone lah pelakunya, ya mereka menghabisi Daruma. Mereka semua memaksa Daruma untuk mengaku kalah dan mereka tidak berhenti menghajar Daruma sebelum dia mengaku kalah. Tetapi, Daruma yang keras itu tetap tidak mau mengaku kalah. Maeda-san sebenarnya ada di atas tangga di dekat situ, tetapi dia tidak tertarik untuk membela Daruma atau bergabung dalam perkelahian tersebut. “Say it. Say you lost.” Anggota Hormone terus memaksa Daruma. “I haven’t lost.” Daruma tidak mau kalah. “Stop messing around! Do you want to die?” Paksanya lagi. “I won’t give in to this. I’m serious!” Kata Daruma. Sontak hal itu membuat semua anggota team tertawa, dan salah satu anggotanya kemudian bertanya sambil meledek,”Are you serious?”  tanpa diduga, Maeda-san yang berdiri di atas tangga mulai geram dan melepas kacamatanya saat mendengar pertanyaan tersebut. “Maji da yo/It is serious.” “’Serious’ is all there is in this world” Maeda-san berkata dalam geramnya yang tak terduga itu.



Dalam waktu yang singkat, semua anggota Team Hormone dapat ditaklukannya. Satu per satu Team Hormone berjatuhan dalam kesakitan. Sado yang baru saja turun dari markas bersar Rappapa melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri bahwa Maeda-san telah melawan sekumpulan yankee dengan kekuatannya sendiri. Entah apa yang dipikirkan Sado saat melihat korban-korban Maeda-san, apakah dia bangga punya kekuatan baru untuk Rappapa ataukah dia malah merasa tersaingi.



 Sado dengan cepat menuju ke rumah sakit untuk menemui sang Boss of Rappapa yaitu Yuko-san. Dia berniat untuk menceritakan apa yang terjadi, apa yang barusan dia lihat di sekolah. “Team Hormone telah dikalahkan.” Jelasnya. “Benarkah? Dia dari sekolah mana?” jawab Yuko-san dengan santainya. “Dia adalah siswi pindahan ke sekolah kita.” Jelasnya lebih lanjut. “Siswi Majisuka Gakuen terlihat seperti pecundang huh, Sado?” kata Yuko-san. “Maaf.” Jawab Sado. Lalu kata maaf itu dibalas oleh tatapan tajam Yuko-san. 


***



You Might Also Like

0 komentar: