Majisuka Gakuen 1 #1 There’s Nothing but ‘Serious’ in The World




Rappapa
sendiri adalah team yang menjadi pemimpin atau team terkuat di Majijo High
School. Bossnya sendiri adalah Yuko-san yang
sekarang sedang menderita suatu penyakit dan tinggal menunggu waktu untuk graduate, lalu Vice Bossnya adalah Sado, dibawahnya terdapat 4 Heavenly Queens yaitu 4 kekuatan terbaik yang dimiliki Rappapa, 4 Heavenly Queens sendiri terdiri atas
Torigoya, Black, Gekikara, dan Shibuya, lalu di bawahnya lagi ada beberapa
siswi kelas satu yang masih merupakan anggota Rappapa, terdiri dari Jambo,
Rice, Shouwa, dan Anime. Merekalah yang memegang tanggung jawab besar untuk
melindungi Majijo High School.



Pagi
hari ini, pelajaran di kelas 2-C adalah matematika, seperti biasa Pak Kuuki
mengajar tanpa diperhatikan oleh murid-muridnya. Murid-murid di kelas itupun
ada yang sibuk bermain permainan papan, menelpon, berbincang-bincang dengan
keras, sampai memanggang hormone yang
biasa dilakukan oleh Team Hormone yang beranggotakan Wota (leader), Unagi,
Akicha, Bungee, dan Mukuchi. “Rino Sashihara (Wota), do you know how to solve this problem?” Tanya Pak Kuuki. Dengan
mengambil sebuah hormone matang
dengan sumpit, Wota pun maju ke depan kelas dengan gaya ingin menyuapi Pak
Kuuki. Dengan ekspresi yakin jika dia akan disuapi hormone, dia menutup mata. Cessssshhhh…
hormone matang itu mendarat di jidat
Pak Kuuki lantas Pak Kuuki merasa kesakitan benar. Sekelas pun sontak
menertawai Pak Kuuki yang kesakitan. Di tengah lautan tawa itu, tiba-tiba salah
seorang anggota Team Hormone melihat keluar jendela ada seorang murid pindahan
yang baru saja datang. Murid itu dengan menantang memukul sebuah bola lalu
menaklukan salah seorang anggota gang di depan sekolah. Murid itu bernama
Onizuka Daruma. Ternyata tidak hanya satu murid saja yang ditransfer ke sekolah itu, namun ada
seorang murid lagi yang nampaknya tenang dan lemah. Mereka berdua lantas
memperkenalkan diri di depan kelas, sebuah jari tengah adalah salam menantang
yang diberikan oleh Onizuka Daruma, tetapi berbeda dengan murid yang satu lagi,
dia memberikan anggukan salam hormat kepada teman-temannya, murid itu
bernama Atsuko Maeda..
Di hari pertama ini, dengan percaya diri dan
dengan tidak memperhitungkan kekuatan yang dia punya, Onizuka Daruma langsung
menaiki tangga ke tempat ‘bersarangnya’ Team Rappapa untuk melawan mereka. Dengan
mudah dan cepatnya, Team Rappapa menghajarnya dan menggulingkannya ke tangga,
pada saat itu Daruma merasa seperti sudah tidak hidup lagi karena begitu
kuatnya Team Rappapa. Beberapa siswi pun mendekatinya dan mengatakan bahwa
tidak banyak orang yang setelah menaiki tangga Rappapa ini akan selamat.

Berbeda
dengan Maeda-san, di hari pertama ini dia merasa ingin ke perpustakaan namun
perpustakaan yang biasanya berisi banyak buku untuk dipelajari malah digunakan
tempat bertarung oleh para siswi, dia pun mengurungkan niatnya untuk membaca di
perpustakaan. Tiba-tiba, dia dihadang oleh Team Hormone yang mengira bahwa
dirinya benar-benar lemah dan menjadikannya bahan bullyan. “Keperawatan? Apa-apaan ini?” kata Akicha meledek sambil
membuang buku keperawatan milik Maeda-san. Maeda-san tetap dengan sifat
pendiamnya, dia tidak marah ataupun berbicara sama sekali. “Ambil dompetnya!”
seru beberapa anggota Team Hormone. “Ini sangat banyak, kita bisa beli bahan
makanan untuk kita semua.” Kata Akicha kepada anggota Team Hormone lainnya. “Thanks.” Ejek Unagi. Karena Maeda-san
tetap diam, Akicha mengira bahwa Maeda-san menantangnya, “Apa? Kamu punya
masalah?” bentak Akicha. “Aku kira kita telah menemukan pesuruh baru kita.” Lanjut
Bungee meledek. Maeda-san tetap diam dan pergi meninggalkan Team Hormone.

Di
tengah perjalanannya, tiba-tiba Daruma mencengkeram kaki Maeda-san dan
menyuruhnya membantu berjalan menuju kelas. Daruma banyak berbicara di tengah
perjalanan tetapi Maeda-san tidak menghiraukannya. Hingga Daruma bertanya,”Mengapa
kamu pindah ke sekolah ini?” Lalu Maeda-san diam dan teringat akan masa lalunya
yang bisa dibilang buruk, dia ingat sebuah gelang yang bertuliskan “A” yang
diberikan sahabatnya dan dengan muka kesal ia meninggalkan Daruma. Entah mengapa, masa lalu itu membuatnya
kesal. Daruma yang ditinggalkan Maeda-san
sendirian itupun bertemu dengan dokter sekolah yang bernama Kiken. Kiken
terpesona dengan Maeda-san.
Hari
yang melelahkan telah berakhir, Maeda-san kembali pulang dan bertemu sang ayah.
“Bagaimana sekolahmu?” Tanya ayah sambil menyiduk sedikit sup untuk makan
malam. “Tidak ada yang special.” Jawab Maeda-san. “Kamu sudah punya teman?”
tanyanya kembali, Maeda-sam hanya terdiam dan melanjutkan santapan malamnya.
Ini menandakan bahwa Maeda-san sama sekali tidak tertarik untuk membangun
sebuah pertemanan.

Keesokan
harinya, ada sebuah keributan di sudut sekolah. Team Hormone lah pelakunya, ya
mereka menghabisi Daruma. Mereka semua memaksa Daruma untuk mengaku kalah dan
mereka tidak berhenti menghajar Daruma sebelum dia mengaku kalah. Tetapi,
Daruma yang keras itu tetap tidak mau mengaku kalah. Maeda-san sebenarnya ada
di atas tangga di dekat situ, tetapi dia tidak tertarik untuk membela Daruma
atau bergabung dalam perkelahian tersebut. “Say
it. Say you lost.” Anggota Hormone terus memaksa Daruma. “I haven’t lost.” Daruma tidak mau kalah.
“Stop messing around! Do you want to die?”
Paksanya lagi. “I won’t give in to this.
I’m serious!” Kata Daruma. Sontak hal itu membuat semua anggota team
tertawa, dan salah satu anggotanya kemudian bertanya sambil meledek,”Are you serious?” tanpa diduga, Maeda-san yang berdiri di atas
tangga mulai geram dan melepas kacamatanya saat mendengar pertanyaan tersebut. “Maji da yo/It is serious.” “’Serious’ is all
there is in this world” Maeda-san berkata dalam geramnya yang tak terduga
itu.


Sado
dengan cepat menuju ke rumah sakit untuk menemui sang Boss of Rappapa yaitu Yuko-san. Dia berniat untuk menceritakan apa
yang terjadi, apa yang barusan dia lihat di sekolah. “Team Hormone telah
dikalahkan.” Jelasnya. “Benarkah? Dia dari sekolah mana?” jawab Yuko-san dengan
santainya. “Dia adalah siswi pindahan ke sekolah kita.” Jelasnya lebih lanjut. “Siswi
Majisuka Gakuen terlihat seperti pecundang huh,
Sado?” kata Yuko-san. “Maaf.” Jawab Sado. Lalu kata maaf itu dibalas oleh
tatapan tajam Yuko-san.
***
0 komentar: