Sepasang Mata Coklat

06.04 Unknown 0 Comments

"Selamat Datang..."
Dariku berdiri bersorak berteriak kepadamu 
Kepadamu yang berekspresi takut dan kesepian
"Kenalilah aku dan aku akan mengenalmu..."
Hal pertama yang aku ucapkan dan kau hanyalah sebuah syarat formal bagiku

"Sayangilah seseorang itu sedalam-dalamnya sebelum kau berpisah dengannya.."
Kuucapkan tak sengaja
Di tengah lemahnya dirimu dialiri sejalur darah
"Kau tak apa-apa?"
Aku sangat khawatir karenanya aku ingin menghantarmu

"Apa? Hitam kelam itu muncul untuk menjemput jiwa?"
Apakah jiwa yang ditinggalkan itu baik-baik saja?
Aku kan menjaganya?
Kenapa dia? Dia mengharapkanku? Mengapa aku?
Dan mengapa aku tidak demikian?
Kumpulan kelopak itu kan kuberi untuk seseorang
Bukan kamu, melainkan dia yang sama
Dia yang tak bisa kau samai dan tak bisa kau lebihi
Karena dia adalah dia,
Satu hal yang ada di dia yang tidak kamu miliki...

"Apakah kau baik-baik saja?"
Entah apa, entah bagaimana aku terdorong di sisi dimana sisi itu kosong
Sisi dingin dimana seseorang yang berhati dingin sedang berdiri
Sisi dimana mata kesedihan itu sedang menatap
Dan mata itu sekarang sedang menatap ke arahku
Ke arah dimana lensa coklat itu bersemayam
"Maaf ya"
Entah mengapa pula aku ingin mengucapkannya
Laksana pratanda kan terjadi pergejolakan dahsyat dan perapian yang kan menyala
Bukan di alam nyata, namun di alam rasa

Bukankah cukup sudah perhatianku selama ini?
Menjaga suatu kuncup hingga hari dimana dia kan mekar?
Aku tahu ini bukan musimmu, tetapi aku kira cukup
Mungkin kau salah menafsirkan aksara-aksara yang kuucapkan
Mungkin kau salah menafsirkan bisikan-bisikan yang sulit tuk diucap

Aku kan kembali menjadi aku

Dan mungkin aku salah menuliskan semua yang hanya sebatas rasa

Maafkan aku, Aku mengagumuimu, sepasang mata coklat

You Might Also Like

0 komentar: