Hanya Sebuah Ungkapan
Aku berjalan menembus waktu
Menjelajahi era yang telah tersapu masa
Masa yang seutuhnya bukan milikku
Masa yang menghantarkanku ke dalamnya
Begitu banyak harapan disana
Harapan yang terus menumbuhkan asa
Namun tiba-tiba
Malaikat berparas elok datang dengan segala pesona
Dia tebarkan wewangian yang melayukan harap
Harap itu memang tumbuh
Waktu yang sama pula yang membawanya layu
Bukankah mata diciptakan untuk melihat?
Dan telinga untuk mendengar?
Percuma saja kah aku yang disandingkan dengan malaikat
Walaupun liranya kusentuh kupetik dengan jemari terlatih ini
Jika harap tersebut dibiarkannya tuli
Apakah yang mata dapat dengar?
Harusnya kau tahu
Ada yang tersembunyi yang sudah kau temukan
Dan ada yang tersamarkan yang sudah kau artikan
Dan apakah kau sudah dapat menemukan sudut tersebut?
Lalu apakah yang kosong itu dapat kutempati?
0 komentar: