Aku Masih Ada
Aku tahu aku bukanlah akuApa hanya saat ucap senandungkan baitnya saja?
Apa hanya saat itu saja bagian dari matamu ijinkanku milikinya?
Dan terlupakan saat jarum waktu tak memihak padaku lagi
Aku hanya mencoba tersenyum padamu yang tak melihatku lagi
Aku hanya mencoba bersuara padamu yang tak mendengarkanku lagi
Aku hanya mencoba nyata padamu yang tak bisa sentuhku lagi
Ya... Memang...
Aku salutkan aku seka linangmu di dalam angan
Dan kau masih saja tak mengerti
"Siapakah dalang di balik prosa ini?"
Di belakang di sudut suara itu
Ada rintihan jerit yang menderik
"Itu aku, aku, aku aku, aku"
Tak inginku tonjolkan adaku
Kau puja-puji dalang hikayat nyata pembawa tangis itu
Namun kau tak tahu
Bahwa yang tak terlihat itu yang kau alamatkan
Dan kau tak kan pernah tahu itu
Hanya saat itu dan tetap hanya pada saat itu
Aku bisa berkomunikasi pada jiwa yang berdimensi lain
Walau kita masih dalam satu yang sama
Bagai lawatan dalam kurung yang sama
Aku tak terengkuh olehnya
Frasaku tinggal cerita
Asaku tingga sepah
Aku tetap tak termanusiakan
Aku hanya ingin seperti mereka yang kau anggap ada
Aku ingin bak mereka yang kau tatap
Aku bukanlah ampas kenangan yang kau hempas
Dan aku belum mati
Namun mengapa kau membuatku seperti ada di dimensi lain?
Jujur..
Aku hanya ingin beri tahu
Kepercayaan pengganti jiwa itu ada padamu
Bunuh atau akan mati lagi..
Itu bergantung padamu
Ini bukanlah pergumulan rasa
Namun kepercayaan dalam rangkai frasa
Itu ada padamu
Ada padamu
Tolong hargai dan manusiakanku
0 komentar: