Lakon yang Terulang

05.03 Unknown 0 Comments

Melihat sosokmu begitu sempurna
Dengan melihat mata itu
Damai meluas seisi hati ini
Rasa yang sempat mati itu
Hidup mengisi sudut-sudut sepi ini
Sosok itu nyata, aku tahu
Hal yang tak sama pun terjadi pada waktu yang sama
Mengapa nyatanya tak abadi?
Terlalu cepat maya saat ku coba dekatinya

Ku coba pahami sesuatu
Apakah mayamu datang dibalik sebuah tirai pementasan?
Apakah nyatamu terdustakan janji pada sebuah skenario?
Apakah kejujuranmu terpalsukan mimik peran sebuah drama?
Atau mungkin semua itu sebenarnya tak pernah ada
Atau inginkanku menjadi sebuah pengisi lakon saja?

Sadarkah kau?
Sedari dongeng lawas itu tergelar
Semenjak nada alunan lawas itu bergema
Kau telah menarikku
Menarik dengan kejamnya tuk jatuh dalam sebuah rasa
Rasa yang tak ingin ku coba masuki
Ku tidak ingin menjadi pemerannya

Aku kira kamu akan benar menjadi kamu
Namun mengapa kamu bukanlah kamu
Mainkanlah aku sebagai peran jika kau butuh
Namun rasa ini kan tetap ada setelah drama menyentuh akhir
Tidak ada skenario yang tak berakhir
Begitu pula rasa yang pasti tak berakhir
Akhirnya kan kau temui dalam sebuah mata keji
Dan kau tahu?
Aku kan memberitahumu sebuah janji
Ku tak akan memberi mata keji itu padamu
Seiring memberikan ijin rasa ini tuk jatuh
Aku hanya ingin jatuh padamu
Padamu yang tak pernah melihat sisi lain di balik peran
Walau ku selalu ada tuk mencari yang tak terdramakan
Karena aku mempercayaimu
Kau mestinya tahu itu

Rasa yang masih ada dalam banyaknya lakon yang kau bintangi, aku masih sama.

You Might Also Like

0 komentar: