Hinaanku, bukan HinaanNya

16.00 Unknown 5 Comments

Aku terdesak dalam nyata yang tak ku anggap ada
Aku tersadar akan bodohnya
Aku terbangun akan lemahnya
Dan terbuang dalam ketidakgunaan

Mungkin beruntung dicipta Tuhan
Lalu terlupa akan historinya
Itu aku
Apa yang harus ku syukuri?
Walau syukur memeluk doa
Kepada malaikat surga kualamatkan
Tetapi bagaimana?
Kutinggikan syukur dalam cela yang harus kunikmati?
Aku ini apa?
Dan hanya aku yang menjadi tujuannya
Demikiankah ku berterimakasih padaNya?

Ajari diri yang mudah tertipu kefanaan
Atau setidaknya bantu aku temukan harganya
Dalam setiap yang ku lihat daripadanya
Takut kan buatku bangkang dari yang menciptanya

5 komentar:

Jerat Reinkarnasi

00.20 Unknown 0 Comments

Lucu, bukan?
Saat yang mati itu sebenarnya tak mati
Hanya saraf-saraf yang khawatirkannya 
Hanya otot-otot yang tak ingin tulangnya roboh
Hanya urat-urat darah yang tak ingin remas keras jantungnya
Dan hiperbola tertuah saja dalam luapan rasa

Bisa, ya?
Kita ini lucu, ku pikir
Dengan mudahnya kita menjalani apa yang tak seharusnya
Aku baik kaupun demikian
Namun apa yang selama ini kau hindar dan ku khawatirkan?
Ah dasar penghalusi bodoh pembodoh pikir
Dan aku memang terbodohi adanya

Cerita tentang senja dalam hangat yang sebenarnya dingin
Cerita saat yang diceritakan telah lalu
Dan tuluslah yang ceritakan tanpa bual tanpa fiksi
Lalu aku bagimana? Ataukah selama ini?
Ya..
Bawaku dalam rasa kembali
Yang mati itu memang bereinkarnasi
"Selamat bertemu tuk kesekian kalinya"
Diri yang masih sama, ya, itu sama
Namun diri itu membawa sebuah cerah kembali dalam matanya
Aku merasakan termiliki sepasang lensa itu
Aku kembali! Aku kembali!

Semua bagian dalam pikir ini dengan sibuknya berceloteh
Yakinkan pemiliknya tuk percaya yang sudah tercipta
Desas desus desir, ah bodoh! Pikirku...
"Biarkan saja dia tak sama denganku, asalkan dia mampu menepati janjinya"
Karena janji itulah aku bisa berjanji padamu
Dan akhirnya...
Tetaplah bawaku bertahan dalam jeratan reinkarnasi itu
Aku ingin tetap seperti ini
Tak dicintai namun tak dibenci..


Aku merasa bahagia,
Kamis, 19 November 2015

0 komentar:

Aku Masih Ada

03.57 Unknown 0 Comments

Aku tahu aku bukanlah aku
Apa hanya saat ucap senandungkan baitnya saja?
Apa hanya saat itu saja bagian dari matamu ijinkanku milikinya?
Dan terlupakan saat jarum waktu tak memihak padaku lagi
Aku hanya mencoba tersenyum padamu yang tak melihatku lagi
Aku hanya mencoba bersuara padamu yang tak mendengarkanku lagi
Aku hanya mencoba nyata padamu yang tak bisa sentuhku lagi

Ya... Memang...
Aku salutkan aku seka linangmu di dalam angan
Dan kau masih saja tak mengerti
"Siapakah dalang di balik prosa ini?"
Di belakang di sudut suara itu
Ada rintihan jerit yang menderik
"Itu aku, aku, aku aku, aku"
Tak inginku tonjolkan adaku
Kau puja-puji dalang hikayat nyata pembawa tangis itu
Namun kau tak tahu
Bahwa yang tak terlihat itu yang kau alamatkan
Dan kau tak kan pernah tahu itu
Hanya saat itu dan tetap hanya pada saat itu
Aku bisa berkomunikasi pada jiwa yang berdimensi lain
Walau kita masih dalam satu yang sama

Bagai lawatan dalam kurung yang sama
Aku tak terengkuh olehnya
Frasaku tinggal cerita
Asaku tingga sepah
Aku tetap tak termanusiakan
Aku hanya ingin seperti mereka yang kau anggap ada
Aku ingin bak mereka yang kau tatap
Aku bukanlah ampas kenangan yang kau hempas
Dan aku belum mati
Namun mengapa kau membuatku seperti ada di dimensi lain?

Jujur..
Aku hanya ingin beri tahu
Kepercayaan pengganti jiwa itu ada padamu
Bunuh atau akan mati lagi..
Itu bergantung padamu
Ini bukanlah pergumulan rasa
Namun kepercayaan dalam rangkai frasa
Itu ada padamu
Ada padamu
Tolong hargai dan manusiakanku

0 komentar:

Dendam pada Sebuah Janji

18.36 Unknown 0 Comments

Di atas tanah yang sama
Yang tak lelahnya menantang diri
Diri yang terbalut kegagalan di masa lampau
Di atas rumput yang sama
Yang dengan kerasnya menertawai
Menertawai diri yang terhina lembut terolok dalam suatu kehormatan
Entah mengapa pula
Sebuah janji di dalam dendam 
Membawaku dalam dunia dan atmosfer yang sama

Aku akan memecah langit membelahnya dengan caraku
Aku akan taklukan tarian angin dengan pikiranku
Aku ingin terbang menari mendominasinya
Dan aku akan pecahkan apa yang menghalangi jalannya

Entah suatu kutukan entah suatu mantra yang tertanam
Kegagalan itu dengan ramahnya memelukku
Kegagalan yang indah memang
Datangnya tidak menyakitkan namun sejujurnya iya
Aku hanya kosong
Aku tahu bahwa kegagalan itu siap tersenyum lembut merasuki kekosongan itu
Namun mereka?
Ternodai sebuah kutukan
Terkotori sebuah janji 
Mereka yang inginkan, mereka yang perjuangkan
Mereka yang tidak siap untuk menikmati pelukannya
Mereka yang tidak pernah rasakan balutan duri di dalam kehangatan
Mereka tidak tahu
Namun aku tahu

Mata itu tak hentinya meluapkan apa yang ingin dia luapkan
Mata itu berbicara
Senyum ini menutupinya
Untuk yang pertama mungkin
Mereka akan tahu bagaimana rasanya
Memendam dendam yang tak dapat lagi dipendam
Dendam yang dengan sadis mencari pembalasan
Dendam yang terus dipuji di dalam olokan 
Dan aku kalah melawannya
Dendam dalam sebuah janji
Dan sekarang mereka memilikinya

Keluarlah dengan keras dan meluap-luap
Dendam ini masih ada
Tepat setahun yang lalu 
Aku merayakannya lagi dengan hal yang sama

Dendam itu semakin bertumbuh dan tak akan mati sebelum ku mati.


0 komentar:

Sisi Lainmu

17.15 Unknown 0 Comments

Berbicaralah padaku
Sebisu-bisunya dirimu,  apa hanya suara yang dapat menyampaikan makna?
Makna yang tak ingin kurasuki
Namun ku harus memahami
Tanpa kau sadari 
Mata itu terlalu mudah berbicara
Terlalu jujur untuk menyakiti suatu rasa
Terlalu tulus untuk menyayangi suatu jiwa
Pun juga terlalu sadis untuk membalikan sebuah fakta dalam fenomena
Andai kau tahu
Selama diri itu tak sudi memberikan serintih suara untuk kudengar
Selama diri itu hindarkan sebuah alunan untuk kuresapi
Aku telah berbicara pada sisi lain yang kau miliki
Asal kau tahu
Diri itu inginkan suara sampaikan berita
Tolonglah jangan kau mengelak
Jangan kau mencoba bersembunyi di balik sebuah mimik
Diksi berubah menjelma menunggang suatu getar
Getar yang tak bisa mereka lihat
Namun hanya hati yang terpatahkan saja sasarannya

Sebuah pertanyaan klasik menggurui hati yang tak ingin tahu
"Mengapa mata itu mudahnya berbalik mengubah-ubah suatu alur?"
Alur yang kuyakini selamanya abadi
Alur yang teruntuk jiwa lemah yang ditinggalkan 
Alur yang putus di tengah tapak-tapak suatu langkah
Siapa yang akan membawaku kembali?
Ini terlalu sulit
Namun hanyalah yakin di dalam ketidakyakinan
Aku tetap kan berada pada jalannya 
Berharap suatu kan membukanya
Tak hanya tertutup pada satu sisi
Ku yakini bagian lain kan membukanya 

Detik dentum waktu
Tak habis-habisnya menyiksa seiring debaran detak itu 
Aku masih hidup
Hidup untuk disiksa olehnya
Menunggu waktu berhenti merajut nada
Aku terjebak di dalamnya
Namun aku akan tetap yakin
Ada suatu yang membukakan memberhentikan siksa

Bukannya aku berharap
Sungguh harap itu tak pernah ada
Aku hanya menikmati ini
Menikmati rasa yang membawaku hidup di dalam kematian
Sungguh...
Aku menanti lukisan mata itu berhenti beri siksa
Dan membalikkan fakta dalam suatu nirwana

Aku siap menerima getar dan menafsirkannya,,,


 

0 komentar:

Bukanlah Bagian dari Sebuah Lakon

19.23 Unknown 0 Comments

Aku kira
Lakon itu telah menyentuh akhir
Ya.. Benar...
Namun mengapa mata itu tak habbis-habisnya merajut sebuah karya
Karya bernama kesakitan
Aku kira dustamu hanya pada sebuah lakon
Ternyata lebih dari itu
Kau dustakan janji pada sebuah pagelaran abadi
Pagelaran yang terus berlanjut
Dan aku tidak akan mati
Mengapa sejelas itu kau tunjukkan dusta
Aku sempat meyakinimu
Yakin akan suatu himpunan aksara 
Namun kau sendiri yang mendustakannya
Dan kini ku sadar
Bukan aku 
Bukan aku
Bukan aku
Dan lakon itu abadi bukanlah suatu yang diciptakan
Aku menyesal
Aku pernah meyakinimu
Tetap untukmu sepasang mata cokelat

0 komentar:

Dustanya Pada Sehimpun Aksara

04.11 Unknown 0 Comments

Kepada penghuni dunia fana ini
Aku mengundang salah satu bagianmu
Bagian dimana kekuatan tarikan itu ada
Dan aku terbawa jatuh bersamanya 
Aku sudah terbawa emosi
Rasa yang sebelumnya selalu ku rasa
Rasa yang selalu merajut bagian tubuh ini menjadi satu
Menjadi satu bagian bernama kesakitan
Aku tak tahu harus bagaimana
Bukankah kau yang bersyair
"Cintailah seorang sedalam-dalamnya sebelum kau berpisah dengannya.."
Mengapa aku tak bisa menjadi bagian dari aksara itu?
Bukankah pondasi itu yang menjadi bagian dari padaku?
Dan aku mempercayainya ada padamu
Tetapi mengapa?
Aku terlalu menjijikan untukmu?
Haruskah ku kembali berpura-pura dalam jiwa lain?
Aku sudah terlalu sering diperlakukan seperti ini
Aku percaya padamu 
Percaya karena himpunan aksara di dalam kata yang kau yakini
Aku jadi meyakininya pula
Aku meyakini aksara itu hidup di dalam dirimu
Tetapi mengapa kau berdusta?
Dusta di dalam mata yang selama ini kutafsirkan
Dan aku dapat menafsirkan hal yang sejalan
Sekarang aku memanglah aku
Aku yang berbeda dari yang kau kenal
Kau terlalu cepat menjauh
Aku terlalu cepat meyakini
Kusadar kau jijik
Aku memanglah yang menjijikan
Mata yang sama dari mata jiwa yang ditinggalkan
Aku tak mau melihatnya lagi
Mata yang dipenuhi sinar penuh harapan
Kini terselimuti kelamnya atmosfer pemati rasa
Apakah kau tahu?
Aku telah mengagumi apa yang seharusnya tak kukagumi
Koloni seberang merendahkanku dengan apa yang kukagumi
Namun aku bangga
Aku bisa mengagumimu dengan apa yang ada di dalam raga
Ku sama sekali tak memperhitungan raga yang terlihat
Karena aku telah mengagumi apa yang tak terlihat
Serendah-rendahnya mereka merendahkanmu
Aku tetap kagum
Hanya saja kau tidak tahu itu
Aku yang disakiti oleh mereka
Lalu disakiti pula oleh yang dikagumi
Apakah kau tahu??? Apakah kau tahu????
Aku menempis semua kata mereka
Dan aku lanjutkan semua di dalam rasa yang asing
Namun kau pun juga tidak ingin 
Lalu haruskah ku kagum seperti ini?
Maafkan aku dan segala kekuranganku
Inilah aku, tolong manusiakanku.
Aku pun manusia.

0 komentar:

Kerapuhan yang Tak Rapuh

06.23 Unknown 0 Comments

Saat kau dibawa sebuah ingatan masuki sebuah masa
Masa yang hampir terlupa
Masa yang memang seharusnya tak pernah ada
Betapa menjijikannya diriku 
Betapa mulianya apa yang mengelilingiku

Mengapa ada orang setulus itu, tulusnya melemahkan keras hati
Andaikan aku memasuki raga lain
Andaikan ragaku tak pantas tuk tidak dimanusiakan
Andaikan dialah aku
Perempuan normal yang dihormati dihargai dilindungi
Aku kira hanya dia
Tetapi, tidak
Yang disana pula mendapat suatu penghormatan
Dimana aku berada? Bagaimanakah aku terlihat?
Cukup tahu diri ini sadarkan mimpi

Jika puisi sang penyair ceritakan ambisi
Ambisi tuk melindungi sebuah kerapuhan
Manakah sudut yang aku miliki?
Semua tak berlaku pada diriku
Sekeras-kerasnya aku berjuang
Setegar-tegarnya aku memaksakan
Tidak ada sayaap kuat dari jenis lain yang kan sudi memeliharaku
Aku seperti ingin keluar dari raga
Menjelajah waktu dimana kan ku temukan
Sebuah raga yang sudi dia pelihara
Bukan kerapuhan yang harus menjaga kekuatan 
Namun kekuatan itu tak sudi menjaga kerapuhan
Kerapuhan dimana akulah pemiliknya

Terlalu jauh aku berharap
Tapi mengapa kau sempat menjadi sang kekuatan?
Tenang..
Aku berusaha mematikan semua harap yang tak ingin aku tumbuhkan
Kekuatan itu jangan kau beri untukku
Aku memang rapuh
Namun asal kau tahu, 
Sang kerapuhan itu sudah sering diinjak-injak kejam oleh kekuatan
Kekuatan yang kata orang sang pelindung
Dan sekarang ku kembali bertanya,
Siapakah pelindung itu?

Tuk yang terakhir
Ijinkan aku merasakan bagaimana terlindungi
Bagaimana dihormati
Bagaimana dimanusiakan
Bagaimana tidak mendapat tatapan jijik
Layaknya dewi-dewi angkasa sana

Jangan anggap aku kerapuhan yang terinjak, aku juga bagian daripadanya.

0 komentar:

Goresan Itu...

05.24 Unknown 0 Comments

Terima kasih..
Kau telah menambah paragraf indah dalam kitab kehidupanku
Terima kasih kau telah memanusiakanku
Dengan begitu saja aku merasa utuh
Entah berapa lama jiwa-jiwa itu tidak memanusiakanku
Namun aku berterima kasih padamu
Padamu yang datangnya tak ku indahkan
Padamu yang hadirnya tak ingin ku beri sekedip lirik

Saat kau sematkan tanda itu membalut seujung tubuh ini
Saat itu pula mata ini tak ingin bertemu
Walau hanya ingin tuk sampaikan terima kasih
Goresan indah dalam goresan yang tak semuanya sudi memberinya
Aku pun ragu apakah kau benar-benar
Atau sebenarnya kau sama seperti mereka
Namun semua meyakinkan jiwa lemah ini
Goresan itu nyata
Goresan itu indah
Goresan itu untukku 
Bahkan tak semuanya dapat menikmati detik tergores manis itu

Aku tak ingin dapatkan hirauanmu
Aku tak harus menjadi bagian dari sisi yang ingin kutempati
Aku tak berhak mendapat apa yang ada di dalam harap
Aku cukup menjadi sebuah kitab kusang
Dan aku hanya ingin kau menuliskan keindahan
Keindahan yang memaafkan rasa yang tak seharusnya ada

Aku tegaskan hai tuan goresan itu
Tak harus kau sampaikan kata-kata penakluk rasa
Aku tak berhak menerimanya
Dan kau tak akan sudi memberinya
Karena paragraf baru itu aku hidup
Dan aku mati karenanya
Namun aku masih akan meneruskannya

Masih untukmu, sepasang mata coklat..

0 komentar:

Lakon yang Terulang

05.03 Unknown 0 Comments

Melihat sosokmu begitu sempurna
Dengan melihat mata itu
Damai meluas seisi hati ini
Rasa yang sempat mati itu
Hidup mengisi sudut-sudut sepi ini
Sosok itu nyata, aku tahu
Hal yang tak sama pun terjadi pada waktu yang sama
Mengapa nyatanya tak abadi?
Terlalu cepat maya saat ku coba dekatinya

Ku coba pahami sesuatu
Apakah mayamu datang dibalik sebuah tirai pementasan?
Apakah nyatamu terdustakan janji pada sebuah skenario?
Apakah kejujuranmu terpalsukan mimik peran sebuah drama?
Atau mungkin semua itu sebenarnya tak pernah ada
Atau inginkanku menjadi sebuah pengisi lakon saja?

Sadarkah kau?
Sedari dongeng lawas itu tergelar
Semenjak nada alunan lawas itu bergema
Kau telah menarikku
Menarik dengan kejamnya tuk jatuh dalam sebuah rasa
Rasa yang tak ingin ku coba masuki
Ku tidak ingin menjadi pemerannya

Aku kira kamu akan benar menjadi kamu
Namun mengapa kamu bukanlah kamu
Mainkanlah aku sebagai peran jika kau butuh
Namun rasa ini kan tetap ada setelah drama menyentuh akhir
Tidak ada skenario yang tak berakhir
Begitu pula rasa yang pasti tak berakhir
Akhirnya kan kau temui dalam sebuah mata keji
Dan kau tahu?
Aku kan memberitahumu sebuah janji
Ku tak akan memberi mata keji itu padamu
Seiring memberikan ijin rasa ini tuk jatuh
Aku hanya ingin jatuh padamu
Padamu yang tak pernah melihat sisi lain di balik peran
Walau ku selalu ada tuk mencari yang tak terdramakan
Karena aku mempercayaimu
Kau mestinya tahu itu

Rasa yang masih ada dalam banyaknya lakon yang kau bintangi, aku masih sama.

0 komentar:

Adakah Kesempatan Itu Lagi?

17.30 Unknown 0 Comments

Saat sebuah benih mencoba menembus lapisan tanah di atasnya
Bantu aku! Bantu aku menerjang kerasnya
Bantuk aku mendesak kerasnya
Bukankah kamu yang mengharapkan benih itu akan  menjadi kuncup??
Jika kamu yang meminta dan aku mengiyakan,
Mengapa kamu meninggalkan aku?
Aku tak bisa menjadi kuncup sendiri
Layukanlah, bunuhlah diri yang ingin berkembang ini
Sebesar apa yang telah diperjuangkan kan sia-sia
Dapatkah kau melihat setitik cahaya dalam gelap?
Mengapa kamu buta? 
Aku sudah tak dapat tumbuh menjadi kuncup
Semua saja tutupi pori-pori kesempatan itu
Lalu salahkah harap dan usaha tersebut?
Kesakitan yang berbeda mengalir seluruh nadi ini
Tahukah kamu?
Sudah terlalu sering nadi ini menjalar sebuah kesakitan
Di balik rasa muak yang menyeruak
Di balik harapan yang terpatahkan 
"Semangatku tak mampu diredamkan kegagalan"
Namun jika kamu selalu beriku kegagalan,
Tak selamanya api kan terus menyala
Tak selamanya sebuah benih ingin tumbuh
Bunuh
Patah
Hempas
Tak usah lagi kau hiraukan, aku sudah lelah


0 komentar:

Surat Dari Dunia Gelap (Aku Sudah Mengetahuinya)

21.32 Unknown 0 Comments

Terbukanya mata ini seiring dentuman kesakitan melejit dari asalnya
Dari setiap oktaf yang dia bunyikan
Aku dapat mengartikan sesuatu
Aku dapat menyadari sesuatu
Aku sekarang tahu siapa sebenarnya malaikat elok berlira emas 

Dia bukanlah dewi di atas kasta
Dia bukanlah ratu penguasa samudera
Atau bahkan dia bukanlah bagian dari manusia di dimensinya
"Salam kenal"
Aku tersenyum padanya tak sengaja berkenalan dengannya
Dengannya yang tersipu malu 
Dengannya yang diamnya menimbulkan tanya
Bukankah kita berada dalam satu dunia?
Dunia yang tak mungkin tersentuh teraba terbaca olehnya yang tak tahu
Sadarkah dia?
Akupun malaikat, aku bisa memetik indah setiap nadanya
Hanya saja aku malaikat kelam
Malaikat  hitam yang tak terlihat, aku hanya mampu memainkan nada
Namun seperti yang telah tertulis,
Harapan itu tak dapat mendengar,
Bukan tuli, namun menulikan telinga
Dan matanya tak mampu melihat sisi terang dari yang gelap
Aku memang bukan sesuatu yang indah
Tak seperti indahnya paras menakluk nada

Jika malaikat bisa bicara
Aku hanya ingin menyampaikan,
"Terima kasih harapan yang membuatku jatuh dalam duniamu,
Dunia penuh kesakitan menggerogoti rasa,
Dan sekarang sudah habis."
Aku tahu duniamu hanya untuk malaikat yang indah. Hanya untuk yang indah.

-Penuh harapan,dari dunia yang kelam-

0 komentar:

Ketika Aksara Bersatu Dalam Kata

16.50 Unknown 1 Comments

Ketika yang dituliskan menyatakan dirinya ada
Ketika yang disyairkan membuktikan keberadaannya
Apakah yang kulihat benar nyata adanya?
Kurasa tak hanya nyata, terlalu nyata untuk dibilang maya

Bila yang tertulis menyampaikan rasa kagum
Apakah yang mata itu sampaikan?
Bukankah rasa kagum kan berbalik menjadi sebuah kisah apik?
Namun mengapa sebuah ironi klasik yang berlakon?
Haruskah ku kembali menjelajah dan mencari
Toh akhirnya ku tak kan menemukan
Dan kau hanya melihatku jijik tertawa geli

Adakah jiwa yang ditinggalkan bersemayam dalam jiwa yang ditemui?
Namun ku sama sekali tak menemuinya

-Maafkan rasa yang mencoba memperlihatkan dirinya, aku akan berhenti mengagumimu.

1 komentar:

Hanya Sebuah Ungkapan

07.36 Unknown 0 Comments

Aku berjalan menembus waktu
Menjelajahi era yang telah tersapu masa
Masa yang seutuhnya bukan milikku
Masa yang menghantarkanku ke dalamnya
Begitu banyak harapan disana
Harapan yang terus menumbuhkan asa
Namun tiba-tiba
Malaikat berparas elok datang dengan segala pesona
Dia tebarkan wewangian yang melayukan harap
Harap itu memang tumbuh
Waktu yang sama pula yang membawanya layu
Bukankah mata diciptakan untuk melihat?
Dan telinga untuk mendengar?
Percuma saja kah aku yang disandingkan dengan malaikat
Walaupun liranya kusentuh kupetik dengan jemari terlatih ini
Jika harap tersebut dibiarkannya tuli
Apakah yang mata dapat dengar?

Harusnya kau tahu
Ada yang tersembunyi yang sudah kau temukan
Dan ada yang tersamarkan yang sudah kau artikan
Dan apakah kau sudah dapat menemukan sudut tersebut?
Lalu apakah yang kosong itu dapat kutempati?


0 komentar:

Dengar.

04.19 Unknown 0 Comments

Saat tatap tak mampu mengungkapkan harap
Saat senyum tak sanggup lagi berbicara
Haruskah suara yang menyampaikan semua?
Apakah sang telinga sudi mendengarnya?
Jangankan bisikan rintih terselimuti sunyi,
teriakan lantang pun tak sudi diterimanya
Asal kau tahu..
Teriakan ini telah menyeruak seujung sel-sel hidup ini
Teriakan yang hanya terperangkap dalam sebuah ruang hampa
Apakah kau mau mendengarnya?
Tolong dengar aku.

0 komentar:

Sepasang Mata Coklat

06.04 Unknown 0 Comments

"Selamat Datang..."
Dariku berdiri bersorak berteriak kepadamu 
Kepadamu yang berekspresi takut dan kesepian
"Kenalilah aku dan aku akan mengenalmu..."
Hal pertama yang aku ucapkan dan kau hanyalah sebuah syarat formal bagiku

"Sayangilah seseorang itu sedalam-dalamnya sebelum kau berpisah dengannya.."
Kuucapkan tak sengaja
Di tengah lemahnya dirimu dialiri sejalur darah
"Kau tak apa-apa?"
Aku sangat khawatir karenanya aku ingin menghantarmu

"Apa? Hitam kelam itu muncul untuk menjemput jiwa?"
Apakah jiwa yang ditinggalkan itu baik-baik saja?
Aku kan menjaganya?
Kenapa dia? Dia mengharapkanku? Mengapa aku?
Dan mengapa aku tidak demikian?
Kumpulan kelopak itu kan kuberi untuk seseorang
Bukan kamu, melainkan dia yang sama
Dia yang tak bisa kau samai dan tak bisa kau lebihi
Karena dia adalah dia,
Satu hal yang ada di dia yang tidak kamu miliki...

"Apakah kau baik-baik saja?"
Entah apa, entah bagaimana aku terdorong di sisi dimana sisi itu kosong
Sisi dingin dimana seseorang yang berhati dingin sedang berdiri
Sisi dimana mata kesedihan itu sedang menatap
Dan mata itu sekarang sedang menatap ke arahku
Ke arah dimana lensa coklat itu bersemayam
"Maaf ya"
Entah mengapa pula aku ingin mengucapkannya
Laksana pratanda kan terjadi pergejolakan dahsyat dan perapian yang kan menyala
Bukan di alam nyata, namun di alam rasa

Bukankah cukup sudah perhatianku selama ini?
Menjaga suatu kuncup hingga hari dimana dia kan mekar?
Aku tahu ini bukan musimmu, tetapi aku kira cukup
Mungkin kau salah menafsirkan aksara-aksara yang kuucapkan
Mungkin kau salah menafsirkan bisikan-bisikan yang sulit tuk diucap

Aku kan kembali menjadi aku

Dan mungkin aku salah menuliskan semua yang hanya sebatas rasa

Maafkan aku, Aku mengagumuimu, sepasang mata coklat

0 komentar:

Seandainya

05.44 Unknown 0 Comments

Seandainya tak ada sebuah sandiwara
Seandainya tak ada tempat tuk menulis kisah
Lagipula jika tak ada kisah yang ditontonkan ini
Mata dengan mata tak akan diijinkan bertemu
Dan hanya dengan menatapmu saja
Aku sudah mengira aku menemukannya
Menemukan apa yang selama ini dicari
Dan kau tidak dapat bohong
Mata itu tetap akan menyampaikan apa yang akan dia sampaikan
Jika salah apa yang kudengar dan salah apa yang ku artikan
Kumohon maafkanlah diri yang terlilit seujung kesakitan ini
Maafkanlah diri yang terbawa jatuh bersama rasa
Dan ini untukmu
Sebuah tulisan untuk orang yang terjebak di dalamnya.

-Yang berharap

0 komentar:

Hasil Sementara Senbatsu Sousenkyo 41st Single AKB48

21.00 Unknown 0 Comments



Hasil akhir 'AKB48 41st Single Senbatsu Sousenkyo' akan diumumkan tanggal 6 Juni di Fukuoka Yahoo! Auctions Dome.

Berikut hasil vote sementara 'AKB48 41st Single Senbatsu Sousenkyo' :

-SENBATSU-
指原 莉乃
01. Sashihara Rino [Team H] 38151
02. Yuki Kashiwagi [Team B/NGT48] 33426

03. Watanabe Mayu [Team B] 29924
04. Matsui Jurina [Team S/Team K] 26901
05. Yamamoto Sayaka [Team N/Team K] 22532
06. Takahashi Minami [Team A] 21900
07. Haruka Shimazaki [Team A] 17921
08. Kodama Haruka [Team H] 15722
09. Aya Shibata [Team E] 15667
10. Kitahara Rie [NGT48] 14476
11. Tani Marika [Team E] 14324
12. Miyawaki Sakura [Team A/Team KIV] 13169
13. Miyazawa Sae [Team SII/Team S] 12225
14. Matsumura Kaori [Team KII] 11746
15. Fuchigami Mai [Team KIV] 11637
16. Takayanagi Akane [Team KII] 11382


-UNDER GIRLS-
17. Sakaguchi Riko [Team H] 10516
18. Watanabe Miyuki [Team BII/Team B] 10090
19. Futamura Haruka [Team S] 10054
20. Yokoyama Yui [Team A] 8667
21. Omori Miyu [Team 4] 8655
22. Furuhata Nao [Team KII] 8540
23. Takahashi Juri [Team 4] 8377
24. Moriyasu Madoka [Team KIV]  8313
25. Kato Rena [Team B] 8182
26. Okada Nana [Team 4] 8130
27. Tashima Meru [Team H] 7698
28. Goto Risako [Team S] 7566
29. Kojina Yui [Team H] 7136
30. Tomonaga Mio [Team KIV/Team B] 7069
31. Kimoto Kanon [Team E] 7051
32. Suda Akari [Team E] 6866


-NEXT GIRLS-
33. Kamata Natsuki [Team E] 6757
34. Jonishi Kei [Team N] 6742
35. Mogi Shinobu [Team K] 6709
36. Muto Tomu [Team K] 6652
37. Komiyama Haruka [Team 4] 6609
38. Ishida Anna [Team KII] 6573
39. Kato Yuuka [Team N] 6515
40. Okada Kanna [Team KIV] 6325
41. Tano Yuka [Team K] 6201
42. Okada Ayaka [Team 4] 6110
43. Shinozaki Ayana [Team K] 6018
44. Okita Ayaka [Team M] 5860
45. Azuma Rion [Team S] 5615
46. Kato Rumi [Team E] 5610
47. Isohara Kyoka [Team E] 5467
47. Akiyoshi Yuka [Team H] 5467


-FUTURE GIRLS-
49. Hidaka Yuzuki [Team KII] 5414
50. Sasaki Yukari [Team A]  5264
51. Umemoto Madoka [Team E] 5255
52. Shimono Yuki [Team KIV] 5005
53. Kumazaki Haruka [Team E] 4972
54. Mukaichi Mion [Team K] 4944
55. Tomiyoshi Asuka [Team KIV] 4915
56. KojimaNatsuki [Team A] 4908
57. Kizaki Yuria [Team B] 4904
58. Matsuoka Natsumi [Team H] 4895
59. Iwata Karen [Team A] 4843
60. Minegishi Minami [Team K] 4719
61. Oya Masana [Team S] 4624
62. Yagura Fuuko [Team M] 4565
63. Yabushita Shu [Team BII] 4540
64. Uchiyama Natsuki [Team B] 4520


-UPCOMING GIRLS-
65. Owada Nana [Team A] 4376
66. Ego Yuna [Team KII] 4355
67. Komada Hiroka [Team H]  4265
68. Miyamae Ami [Team S] 4244
69. Saito Makiko [Team E] 4226
70. Sakai Mei [Team E] 4218
71. Oshima Ryoka [Team B] 4126
72. Souda Sarina [Team KII]  4121
73. Kitagawa Ryoha [Team S/Team 4] 4003
74. Goto Izumi [Team KIV] 3942
75. Shibuya Nagisa [Team BII/Team 4] 3906
76. Takajo Aki [Team K]  3886
77. Fukuoka Seina [Team B] 3845
78. Takeuchi Saki [Team KII] 3836
79. Miyazaki Miho [Team A] 3640
80. Ooya Shizuka [TeamA] 3635


0 komentar:

Cast & Sinopsis Majisuka Gakuen 3

20.32 Unknown 2 Comments

             Berbeda dengan Majisuka Gakuen musim sebelumnya, Majisuka Gakuen 3 ini berlatar pada sebuah penjara pada tahun 20XX. Penjara tersebut bernama Penjara Hope tetapi biasa disebut Penjara Majisuka. Penjara Majisuka ini berisi sekumpulan gadis yang dianggap sebagai sampah masyarakat dan dikucilkan juga disingkirkan oleh keluarganya, ya, semua tahanan yang ada di sini tidak pernah dianggap oleh keluarganya bahkan saat jam pembesukan pun tidak ada satu pun anggota keluarga yang sudi untuk menjenguk para gadis tahanan yang ada di sini. Di penjara ini, semua penghuni dipakaian sebuah gelang, bukan gelang biasa, gelang ini akan bereaksi mengeluarkan sebuah racun jika para tahanan melanggar peraturan yang sudah dibuat, salah satunya peraturan bahwa mereka tidak boleh meninggalkan penjara melebihi sensor batas. Pada penjara ini memiliki system siapa yang kuat dialah yang akan bertahan hidup, oleh karena itu, setiap team  yang ada di dalam penjara ini saling bertarung untuk menjadi yang terkuat. Namun, ada 2 buah team yang tak terkalahkan yaitu Team Habu dan Team Mongoose. Team Habu sendiri diketuai oleh seorang yang tak terkalahkan yaitu Nobunaga namun dia sekarang menghilang entah kemana, lalu Team Mongoose diketuai oleh An’nin.









Team Mongoose yang beranggotakan An'nin (Leader), Shokkaku,
Sudachi, Miyu, Jovijovich, Yagi, Messi, dan Bunker.
                Paru, seorang tahanan baru yang lupa mengapa dia bisa berada di dalam penjara ini memiliki kekuatan yang sangat hebat. Dia bisa masuk ke penjara ini karena tuduhan pembunuhan Yoyogi Keita, kekasihnya sendiri. Dia dimasukkan ke dalam Team Habu dan disanalah dia bertemu Peace, seorang sahabat yang membantunya mengingat peristiwa apa yang membuat dia bisa berada di dalam penjara ini. Di Team Habu, dia juga bertemu Daasu, Nantene, Komimi, Nanashi, Uruseeyo, dan Tetsuo yang merupakan tahanan lama. Mereka semua sedang bingung mencari pengganti yang pantas menggantikan Nobunaga. Daasu sangat bergairah untuk menjadi ketua Team Habu, namun sebuah pertarungan yang melibatkan Daasu dan Paru telah membuktikan bahwa Parulah yang berhak menggantikan Nobunaga. Pertarungan-pertarungan Paru tersebut membuat dia menjadi pusat perhatian kepala penjara.

Team Habu
                Penjara Hope ini telah merencanakan sebuah pertarungan hebat setelah Paru membuktikan kekuatannya sebagai ketua Team Habu. Team Habu akan bertarung melawan Team Mongoose untuk mendapatkan kebebasan untuk bebas dari penjara. Memang, Team Habulah yang memenangkan pertarungan, namun kepala penjara tidak menepati janjinya, dia malah menyuruh anggota Team Habu untuk saling bertarung karena hanya ada satu oranglah yang akan bebas. Sadar mereka sedang dipermainkan oleh penjara, mereka merencanakan sebuah pemberontakan untuk membuat mereka bebas. Mereka semua bekerja sama dengan Nobunaga, ya, dia tidak hilang, dia hanya berada di sebuah tempat terpencil yang tak tersentuh di dalam penjara Hope tersebut, dia juga sempat bertemu dengan Paru untuk memberi tahu bahwa gadis-gadis di penjara ini akan dijual sebagai cleaners.

                Mereka satu per satu melumpuhkan petugas-petugas penjara, lalu membebaskan Team Mongoose yang sempat ditahan karena kekalahannya. Mereka semua juga saling bekerja sama menyatukan kekuatan untuk melumpuhkan kekuatan penjara Hope. Dalam hal ini, Messi lah yang memiliki kewajiban pokok untuk membobol system agar gelang yang mereka pakai tidak berfungsi, dengan kecerdasannya dalam bidang hacking dia pun dapat dengan mudah memasuki system dan merusaknya. Di tengah pertarungan hebat untuk menghancurkan penjara ini, ternyata Peace, seorang sahabat yang awalnya ingin membantu paru memulihkan ingatannya ternyata adalah seorang yang bekerja untuk penjara, dialah yang bersama Miyu (salah satu anggota Mongoose) membunuh Yoyogi Keita agar Paru dapat dituduhkan membunuh dan masuk ke dalam Penjara Hope ini. Karena begitu kuatnya persahabatan di antara mereka, membuat Peace tidak bisa lagi melanjutkan pengkhianatan terhadap sahabat-sahabatnya tersebut, tetapi dia membantu sahabatnya tersebut bebas dari penjara ini. Karena kekuatan penjara melemah, kepala penjara pun semakin stress dan tidak terkontrol. Pada akhirnya, Paru dan kedua temannya dapat lolos dan keluar, namun ending  yang seperti ini terkesan ngegantung apa lagi pada Majisuka Gakuen 4 tidak dibahas kembali cerita ini. Memang, Majisuka Gakuen 3 ini memiliki rating di bawah Majisuka Gakuen musim sebelumnya.

Castnya sebagai berikut:

Team Habu
-Shimazaki Haruka as Paru











Seorang tahanan baru yang merupakan pemeran utama dalam Majisuka Gakuen musim ketiga ini. Dia lupa mengapa dia harus masuk ke dalam Penjara Hope ini. 


-Kizaki Yuria as Peace

Seorang yang bekerja untuk penjara yang berpura-pura menjadi sahabat Paru.

-Kawaei Rina as Nanashi

Nanashi=tanpa nama. Dia merupakan salah satu anggota Team Habu yang kekuatannya tidak begitu menonjol.

-Oba Mina as Daasu

Daasu=dosen. Dia dapat mengalahkan musuh walaupun jumlahnya sedosen dengan kekuatannya sendiri.

-Shimada Haruka as Uruseeyo

Hobbynya mengangkat barbel dan memiliki sahabat Tetsuo. Uruseeyo ini juga merupakan gadis idaman sang sipir penjara.

-Yagami Kumi as Komimi

Komimi=telinga kecil. Dia sangat suka menguping walaupun orang yang berbicara dengan berbisik pun dia bisa dengar. Dia sering dijadikan pecuruh karena dia hanya mengikuti siapa yang terkuat.

-Kimoto Kanon as Nantene

Nantene=cuman bercanda. Dia berbicara selalu menggunakan boneka yang dia pegang sambil mengucapkan "Nantene" setiap akhir kta-kata dan lelucon yang dia ucapkan.

-Abe Maria as Tetsuo

Sahabat Uruseeyo.

-Matsui Jurina as Nobunaga


 

Leader Team Habu yang hilang padahal dia hanya diasingkan di suatu tempat terpencil di Penjara Hope.

Team Mongoose

-Iriyama Anna as An'nin

Leader Team Mongoose yang sempat bertarung dengan Nobunaga.

-Kato Rena as Shokkaku

Bersama Sudachi dia senang membawa payung dan bertarung dengan gerakan yang sangat cepat.

-Ichikawa Miori as Sudachi

-Yamauchi Suzuran as Bunker

Hobbynya bermain golf dan dia memukulkan palu berbentuk bola golf kepada musuhnya agar bekas pukulannya berbentuk bola golf dan menandakan bahwa orang itu telah dikalahkan oleh Team Mongoose.

-Takahashi Juri as Messi

Kemahiranya dalam IT dan cracking membuatnya menjadi kekuatan andalan ketika bekerja sama dengan Team Habu memberontak Penjara Hope.

-Nagao Mariya as Yagi

Kekuatannya memang seperti seekor mongoose.

-Takeuchi Miyu as Miyu

Seseorang yang dimanfaatkan oleh penjara untuk membawa Paru masuk ke dalam penjara dengan membunuh Yoyogi Keita, kekasih Paru sehingga Paru dituduhkan membunuh Keita. Miyu ini juga merupakan teman dekat Keita yang pernah dia ceritakan ke Paru.

-Murashige Anna as Jovijovich

Anggota Team Mongoose yang berbicara fasih dalam bahasa Rusia.

2 komentar: